Jadi, beberapa waktu lalu akhirnya gue sampe pada tahap akhir perekrutan anggota baru sebuah organisasi di kampus gue. Kaget sih anak nolep ini akhirnya keluar dari zona nyaman dan bakalan menjadi bagian suatu masyarakat yang mungkin tak seenak kamar ber-ac-nya, netflix, and chill. Tajuk acaranya waktu tahap terakhir itu adalah Diklat Ekonomi Islam 2020 yang diselenggarakan oleh Sharia Economic Forum Universitas Gunadarma. Cukup kagum sih buat apa-apa sajanya yang didapat selama acara tersebut, berikut rangkuman yang gue dapatkan selama acara itu berlangsung...
Oh ya, kalo mau tau lebih banyak tentang Sharia Economic Forum Universitas Gunadarma bisa langsung dicek ke shariaeconomicforum.org ya!!!
Tentang Niat (Rezaldi Dwinanta Tama)
·
Segala sesuatu itu tergantung dari niatnya.
·
Jadi, dalam melakukan segala sesuatunya kiranya
baik untuk meluruskan niat tiap-tiap kita melakukan sesuatu.
·
Niat yang baik adalah niat yang dilakukan dengan orientasi
tidak hanya dunia namun juga akhirat.
·
Setelah niat diluruskan barulah tiap-tiap yang
kita kerjakan ditujukan untuk kebaikan umat manusia, seperti yang diriwayatkan
dalam sebuah hadist: “Sebaik-baik manusia
adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.” (HR. Ahmad, Ath-Thabrani,
Ad-Daruqutni)
Moral
Sebelum Integritas Intelektual (Muhammad Rizky Rizaldi)
·
Yang lebih penting dari ilmu adalah keberkahannya.
·
Jihad harta tidak kalah utama dari jihad nyawa.
·
Amal shalih: daya atau upaya untuk kebaikan.
·
Sebagai muslim yang baik kita seharusnya memiliki
intelektualitas pada ilmu akhirat dan ilmu dunia juga. Jangan sampai menjadi
ekstrim hanya pada salah satunya.
·
Keseimbangan diantara keduanya lah yang membuat
hidup umat muslim di dunia menjadi lebih baik. Hal ini dapat dilihat contohnya
pada masa kejayaan islam.
·
Tazkia: penyucian dan berkembang.
·
Dalam hidup harus berani ambil resiko.
·
Mirisnya, hidup seimbang kini malah banyak
dijalankan oleh umat non-muslim.
·
Seorang bijak juga pernah berkata, “Saya pernah
pergi ke wilayah kafir dan menemukan islam di sana. Namun sebaliknya, saya juga
pernah pergi ke wilayah islam tapi tidak menemukan islam di sana”.
·
Contoh budaya islam yang hilang pada umat namun
terdapat pada orang kafir; memberi salam, memberi senyum kepada orang lain,
membuang kotoran pada tempatnya, adil terhadap hewan, dsb.
Karakteristik
Pemuda Dalam Kejayaan Islam (Ashabul Kahfi)
·
Rasulullah SAW adalah peletak fondasi islam paling
awal. Kalau diibaratkan tanaman adalah akarnya. Khulafaur Rasyidin adalah
penguat akar tersebut dan umat-umat setelahnya adalah perawatnya; yang memberi
pupuk, air, dan menikmati buahnya.
·
Zaman Rasulullah SAW dan sahabat nabi adalah
sebaik-baik zaman. Kemudian islam masih berjaya pada masa kekhalifahan Umayyah,
Abbasiyah, Ayubiyah, dan Turki Utsmani. Tapi mengapa kini umat muslim mengalami
kemunduran?
·
Kemunduran umat muslim saat ini disebabkan karena
banyak umatnya yang jauh dari nilai-nilai ajaran islam.
·
Bentuk kemunduran: lemahnya aqidah, kurangnya
intelektualitas, dan kurangnya kepekaan sosial.
·
Lemah aqidah: gampang melakukan perbuatan syirik,
baik besar maupun kecil.
·
Kurang intelek: lemah dalam menyelesaikan
persoalan pelik.
·
Tidak peka sosial: individualistis.
·
Cara memajukan umat adalah dengan membenahi tiga hal
diatas.
·
Cara mengetahui kebenaran dalam menuntut ilmu
agama adalah apabila sang guru menukil ajarannya dari Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Bilal bin
Rabah (Gafar Ali Haji)
·
Besar di Mekkah.
·
Bilal merupakan budak dari Ummayah bin Khalaf,
seorang pembesar Quroisy.
·
Kata lain budak dalam bahasa arab adalah Mustad’afun (yang tertindas).
·
Bentuk siksaan yang sering diterima oleh Bilal
adalah menggunakan baju besi pada saat terik matahari di tengah padang pasir
tandus wilayah arab. Selain itu terdapat siksaan berupa cambukan juga.
·
Hal ini dilakukan untuk menggoyahkan keimanan
seorang Bilal bin Rabah.
·
Saat disiksa oleh tuannya atau kafir Quroisy
lainnya, Bilal diminta untuk kembali menyembah sesembahan nenek moyang.
·
Namun betapa pun dahsyatnya siksaan yang diterima
Bilal bin Rabah, ia tetap teguh pendirian dalam ketauhidan yang dibawa oleh
Rasulullah SAW.
Aqidah
dan Tauhid (Ashabul Kahfi)
·
“Tidaklah
Aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepadaKu.”
(Adz-Dzariyat: 56)
·
Adab dan akhlak juga merupakan buah dari aqidah
dan tauhid yang benar.
·
Cara mengetahui kita belajar pada guru yang benar
adalah apabila sang guru menukilkan ajarannya dari Al-Qur’an dan As-Sunnah.
·
Al-Qur’an dan As-Sunnah adalah ilmu yang
sebenar-benarnya, yang lainnya (ilmu) hanyalah pendapat manusia.
·
Tauhid yang baik adalah fondasi bagi kemajuan
peradaban islam masa lampau.
·
Kenapa islam mengalami kemunduran sekarang ini?
Karena banyak muslimnya yang melakukan praktik syirik, baik sadar atau pun
tidak.
·
Contoh perbuatan syirik zaman sekarang: percaya
zodiak, sesajen dalam rangka syukuran, meminta karamah kepada orang mati yang
dianggap waliyullah, dsb.
Ukhuwah
Islamiyah (Tri Atmojo)
·
Benteng persaudaraan: melepaskan kesulitan pada
saudara semuslim, berbaik sangka pada saudara, memaafkan saudara seiman,
menutup aib saudara, dan berdoa untuk kebaikan sesama muslim.
·
Perumpamaan satu muslim dengan muslim lainnya
adalah seperti satu tubuh. Apabila yang satu merasa sakit maka yang lainnya
juga ikut merasakan hal tersebut.
Kejujuran
Dalam Berdakwah (Anjas Abdi Asmaradana)
·
“Sesungguhnya
kejujuran mendatangkan kebaikan. Kebaikan mendatangkan surge. Surga akan
mendatangkan kebaikan dalam hidup.” (HR. Muslim)
·
Kejujuran merupakan karakter Nabi Muhammad SAW.
·
Rasulullah memiliki gelar “Al-Amin”.
·
Jika hatinya baik niscaya orang tersebut akan
melakukan kejujuran.
·
Amal kejujuran dalam dakwah tak lekang oleh waktu.
·
Pendakwah yang jujur terpancar dalam kelembutan
hati, keteduhan pandangannya, dan kesopanan lisannya.
·
Sebelum jujur terhadap orang lain, jujurlah
terhadap diri sendiri dahulu.
·
Dibutuhkan tekad yang kuat untuk berbuat jujur.
·
Kejujuran yang sesungguhnya adalah ketika tidak
ada yang bisa menyelamatkannya.
·
Motivasi kejujuran (Al-Maidah: 115).
·
Akibat kebohongan (Az-Zumar: 60).
·
Kejujuran akan membekas kepada sekitar kita begitu
pun sebaliknya.
Istiqamah
(Ahmad Maulana)
·
Keistimewaan: lebih dicintai Allah, mendapat
pahala ketika sudah diniatkan walau tidak dapat melakukannya sekali waktu
karena berhalangan.
·
Istiqamah butuh support (teman yang baik).
·
Melatih istiqamah bisa dengan cara mempelajari
Al-Qur’an.
·
Mempelajari istiqamah juga dapat dilihat dari
kehidupan nabi, sahabat nabi, dan imam mazhab.
Istiqamah
(Ali Muhsin)
·
Istiqamah secara etimologis: lurus/tegak.
·
Analogi istiqamah: layangan terbang karena
menantang arah angin.
·
Jika ingin terbang tinggi beranilah menantang arus
walau tidak mudah.
·
Tips istiqamah: menjaga shalat lima waktu dan
wudhu, amalan kecil yang konsisten, dan memberikan kabar gembira.
Fundamental
Ekonomi Islam (Ahmad Husin)
·
Islamic World View in Islamic Economics:
1. Konsep tuhan : (EI) tuhan fundamental, (EK) tuhan
normatif.
2. Konsep agama : (EI) agama adalah dasar, (EK)
agama bukan dasar.
3. Konsep manusia : (EI) maksimal falah-nafsul muthmainnah,
(EK) max utility and self consumptions.
4. Konsep pengetahuan : (EI)
sumber Al-Qur’an dan Hadist, (EK) rasionalisme dan empirisme.
5. Konsep alam : (EI) sustainable, (EK)
eksploitasi.
6. Konsep visi hidup : (EI) falah fi dunya wal akhirah,
(EK) dunia semata.
·
Basic Assumptions:
1. Human nature : CE (selfish, individualistics), IE
(selfish, altruistic).
2. Materialism : CE (high value on material
attainment), IE (material as embellishment).
3. Ownership : CE (private), IE (everything back
to god).
4. Universalism
·
Islamic Concept of Money
1. Medium of Exchange.
2. Store of Value.
Kebudayaan
SEF dan Ghiroh Cendekiawan (Muhammad Rizky Rizaldi)
·
Daya tahan merupakan salah satu bentuk etika. (persistent, resilience, istiqamah, sabar).
·
Daya tahan juga merupakan salah satu bentuk akhlak.
·
Untuk mencapai sukses itu segala sesuatunya ada
harganya.
·
Tanggung jawab cendekiawan untuk mencerdaskan
hukumnya fardhu kifayah.
·
Pemuda muslim mesti wara’ (hati-hati), itulah cerminan islam.
·
Izzahtul
Islam: kewajiban menjaga agama.
·
Cerdas, beragama, dan shaleh adalah satu paket.
·
Kunci belajar adalah kerendahan hati.
·
Ujian seorang pembelajar adalah kesombongan pada
awal-awal.
·
Berbaik sangkalah pada orang lain.
·
Butuh kerjasama antar golongan muslim untuk
mendapatkan kejayaan islam pada masa lalu.
·
Rasulullah SAW ditarbiyah oleh Allah SWT untuk
menjadi manusia terlebih dahulu.
·
Aqidah, akhlak, dan Syariah merupakan satu paket
ilmu islam.
·
Ilmu itu mesti ditempatkan pada tempatnya.
·
Kecintaan terhadap ilmu pengetahuan itu
mempengaruhi naik-turunnya kejayaan islam.
·
Istiqamah butuh harapan agar berjalan.
·
Daya tahan itu perlu dilatih.
·
Faktor kecendekiawanan: terpelajar, muslim,
peduli, dan keinginan untuk belajar.
·
Untuk melatih daya tahan dapat dengan
memperhatikan sekitar kita karena lingkungan mempengaruhi daya tahan kita.
·
Daya tahan juga dapat dilatih dengan memperhatikan
gaya hidup sehat dalam diri kita.
Ambil
Peranan Kita Sebagai Pemimpin (Khairul)
·
Tiap orang merupakan pemimpin bagi dirinya
sendiri.
·
Suami merupakan pemimpin dalam keluarganya.
·
Istri merupakan pemimpin dalam rumah tangganya.
·
Persiapkanlah diri ini untuk menjadi pemimpin yang
lebih besar.
·
Pemimpin yang baik dapat dilihat dari buktinya.
·
Ciri pemimpin yang baik adalah yang terus belajar,
dekat dengan buku, dan peka sosial.
·
Terus belajar merupakan ciri pemimpin yang utama
karena menjadi pemimpin merupakan perkara yang tidak mudah, banyak hal yang
mesti diketahui dan dipahami.
·
Dekat dengan buku merupakan ciri pemimpin yang
kedua. Hal ini dapat dilihat pada tokoh-tokoh pemimpin yang telah kita kenal
bagaimana hubungan mereka dengan buku: Soekarno, Habibie, Cokroaminoto, dll.
Membaca juga merupakan kegiatan yang dapat meningkatkan kinerja otak (neuron).
·
Peka terhadap sosial merupakan ciri pemimpin yang
terakhir. Hal ini dikarenakan pemimpin akan membawahi banyak orang dan
mengetahui kebutuhan tiap-tiap orang merupakan hal yang utama untuk membawahi
banyak orang.
#PemudaSEF